Memek Tanteku Tak tusuk Kontolku

Minggu, 12 Januari 2014

Cerita ini terjadi saat aku masih berusia 16 tahun, dan masih bersekolah di



Kisah Sex dengan Tante Ku - Tante Ane Yang Montok


salah satu SMA di Medan. Namaku Chris, aku peranakan Canada-Chinese. Papa saya

asal Canada, dan Mama saya Chinese Indonesia. Kata teman2 wajahku sih lumayan...

ganteng... ehmm. Tinggi saya 180 cm, ngak begitu tinggi dibandingkan dengan Papa

yang 185 cm. Saya lahir di Canada, tapi sewaktu umur 10 tahun, Papa ditugaskan

ke Medan, Indonesia. Jadi aku juga ikut, dan bersekolah disana. Mula-mula terasa

asing juga kota ini bagiku. Tapi lama kelamaan aku juga dapat terbiasa. Terus

terang, pemikiranku lebih condong kepada pemikiran-pemikiran Timur, mungkin

karena didikan Mama yang keras. Biarpun di negara2 Barat sudah biasa terjadi

hubungan seks remaja, namun aku belum pernah melakukannya dengan pacarku...

well... at least pada saat itu.

Hari ini dimulai liburan Natal. Papa tidak pulang ke Canada seperti biasanya,

katanya ada banyak pekerjaan. Mama bilang kalau aku merasa bosan disini

sebaiknya aku pergi ke Jakarta, sekalian menjenguk kakek. Katanya aku juga bisa

mencari tante Anne kalau ada waktu. Tante Anne ini teman baiknya Mama. Sama

seperti Mama, dia juga dulu sekolah di Canada, dan pernah tinggal lama disana.

Saya sudah lama tidak pernah bertemu dengan tante Anne, tapi seingatku orangnya

cantik sekali. Usianya sekarang mungkin sekitar 30 tahun, dia lebih muda dari

mama. Sewaktu di Canada dia sering menginap di rumah kami, dan bermain-main

dengan aku. Akhirnya aku iyakan tawaran mama untuk pergi ke Jakarta.

Hari kedua di Jakarta, aku minta diantar oleh supir ke rumahnya tante Anne.

Rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan di Jakarta Selatan.

Sebelumnya mama sudah menelepon dan memberitahukan kepadanya bahwa aku akan

datang pada hari itu.

"Hi... wahh udah besar sekali kamu sekarang yah Chris... udah ngak tanda lagi

Tante sama kamu sekarang... hahaha", seingatku kira-kira begitulah katanya

sewaktu pertama kali melihat aku setelah sekian tahun ngak jumpa. Wajahnya masih

saja sama seperti yang dulu, seakan dia tidak bertambah tua sedikitpun. "Oh

yah... tuh supirnya disuruh pulang aja Chris... ntar kamu bawa aja mobil Tante

kalo mau pulang...", aku pun mengiyakan, dan menyuruh pulang supirnya.

"Wah... besar sekali rumahnya yah Tante...", kataku sewaktu kami memasuki ruang

tamu. Aku dengar dari mama sih, katanya suaminya tante Anne ini anak salah

seorang konglomerat Jakarta, jadi ngak heran kalau rumahnya semewah ini. Setelah

itu kami ngobrol-ngobrol, dia menanyakan keadaan mama, papa dan kakek. Tante

Anne juga sudah lama tidak betemu dengan Mama. Lumayan lama kami ngobrol,

setelah itu dia mengajak aku untuk makan malam.

"Makan dulu yuk Chris... tuh udah disiapin makanannya sama si Ning", katanya

menunjuk ke pembantunya yang sedang menghidangkan makanan di meja makan.

"Kita ngak nunggu Om Joe??", aku menanyakan suaminya.

"Oh... ngak usah... Om mu ngak pulang malam ini katanya"

"Oh... ok deh", kataku sambil beranjak ke ruang makan. Rumah sebesar ini cuman

dihuni sendirian dengan pembantunya. Berani juga tanteku ini.

"Kamu berani pulang ntar Chris?? Udah malem loh ini...", katanya sambil ngelirik

ke jam dinding yang udah nunjukin jam 7 lewat 30 menit.

"Ah berani kok Tante..."

"Hmmm... mending kamu tidur disini aja deh malem ini... tuh ada kamar kosong di

atas"

"Umm... iyah deh... ntar aku telepon ke Kakek kalo gitu...", dalam hati aku

mengira bahwa tanteku ini menyuruhku menginap karena dia takut sendirian di

rumah, sama sekali tidak ada pikiran negatif dalam otakku sewaktu aku mengiyakan

tawarannya. Sehabis makan aku pun menelepon ke rumah kakek, dan memberitahu

bahwa hari ini aku menginap di rumahnya tante Anne.

"Oh iyah... kalau kamu mau mandi air panas, pake aja kamar mandi Tante. Ntar

kamu pake aja bajunya Om Joe. Yuk sini!!"

"He-eh", aku mengangguk sambil mengikutinya. Kamar mandi yang dimaksud terletak

di dalam kamarnya. Kamarnya benar-benar mewah dan besar. Dengan tempat tidur

ukuran double di tengah-tengah ruangan, mini theatre set, dan sebuah kamar mandi

di sudut ruangan.

"Nih... coba... bisa pake ngak kamu??", dia memberikan t-shirt dan celana pendek

kepada aku.

"Bisa kayaknya...", aku pun mengambil pakaian itu dan membawanya ke kamar mandi.

Sehabis dari kamar mandi, aku sempat sedikit kaget melihat tante Anne. Dia

mengenakan baju tidur tipis, tidur tengkurap di atas tempat tidur. Kelihatan

dengan jelas celana dalamnya, tapi aku tidak melihat tali BH di punggungnya.

Terangsang juga aku melihat pemandangan seperti itu. Kelihatannya ia tertidur

saat menonton TV. TV nya masih menyala. Aku berjalan ke arah TV, bermaksud

mematikannya. Melihat adegan panas yang sedang berlangsung di TV, mendadak aku

terdiam pas di depan TV. Kulihat kebelakang, tante Anne masih tidur. Aku berdiri

menonton dulu, sekedar iseng. 5 menit lagi ah baru kumatikan, begitu pikiranku

saat itu.

"Hey...", saat aku sedang asyik menonton, tiba-tiba terdengar teguran halus

tante Anne, diikuti oleh tawa tertahannya. Aku benar-benar malu sekali waktu

itu. Aku berbalik ke belakang sambil tersenyum malu-malu. Waktu aku berbalik,

kulihat tante Anne sudah duduk tegak di atas tempat tidur. Samar-samar terlihat

puting susunya dari balik baju tidurnya yang tipis.

"Kirain Tante udah tidur...hehe", kataku asal-asalan sambil berjalan hendak

keluar dari kamar.

"Chris... bisa tolong pijitin badan Tante?? Pegel nih semua...", terdengar suara

helaan nafas panjang, dan suara kain jatuh ke lantai. Saat aku berbalik hendak

menjawab, kulihat tante Anne sudah kembali tidur tengkurap di tempat tidur, tapi

kali ini tanpa baju tidur, satu-satunya yang masih dikenakannya adalah celana

dalamnya.

"Ya...", hanya itu saja yang bisa keluar dari mulutku. Aku pun berjalan ke arah

tante Anne. Sedikit canggung, kuletakkan tanganku di atas bahunya.

"Engghh...", terdengar dia mengerang perlahan.

"Om Joe kapan pulangnya Tante??", kuatir juga aku ketahuan oleh suaminya.

"Emmm... mungkin minggu depan... ngak tau deh... kalau Om mu sih... jarang

dirumah. Mungkin seminggu pulang sekali", dalam hati aku merasa kasihan juga

kepada tante Anne. Pantas saja dia merasa kesepian. "Fhhuuuhhh...", kembali

terdengar helaan nafas panjang. "Kamu udah punya pacar Chris??", tanyanya

memecah keheningan.

"Yah... di Medan"

"Hehehe... cantik ngak Chris??", tante Anne emang dari dulu senang bercanda.

Sangat berbeda dengan ibuku yang kadang bersikap agak tertutup, tante Anne

adalah penganut kebebasan Barat. Aku hanya tersenyum saja menjawab

pertanyaannya. "Turun dikit Chris...", aku pun menurunkan pijatanku dari bahu ke

punggungnya. "Kamu duduk aja di atas pantat Tante... supaya bisa lebih kuat

pijitannya". Aku yang semula mengambil posisi duduk di sampingnya, sekarang

duduk di atas

jual bokeb murah

pantatnya. "Unghh... berat kamu...", mendengus tertahan dia waktu

aku duduk di atasnya.

"Hehehe... tapi katanya suruh duduk disini...", cuek saja aku melanjutkan

pijatanku. Kontolku sudah terasa menegang sekali, sesekali aku tekan kuat2

kontolku ke pantat tante Anne. Walaupun aku masih memakai celana lengkap, namun

sudah terasa nikmat dan hangat sewaktu kontolku aku tekan ke pantatnya.

"Iiihh... nakal ya... bilangin mama kamu lho...", katanya sewaktu merasakan

kontolku menekan-nekan pantatnya.

"Udah belom Tante?? Udah cape nih...", kataku setelah beberapa menit memijat

punggungnya.

"Iyah... kamu berdiri dulu deh... Tante mo balik...", aku berdiri, dan tante

Anne sekarang berbalik posisi. Sekarang aku bisa melihat wajahnya yang cantik

dengan jelas, payudaranya yang masih kencang itu berdiri tegak dihadapanku.

Puting susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantang. Aku sampai

terbengong beberapa detik dibuatnya. "Hey... pijit bagian depan dong

sekarang...", katanya. Aku duduk di atas pahanya, kuremas dengan lembut kedua

teteknya. Lalu kupuntir-puntir puting susunya dengan jari-jariku. "Ihh...

geli... hihihihi...", cekikikan dia. Aku benar-benar sudah tidak bisa

mengendalikan nafsuku lagi.

Sekarang ini yang ada dalam otakku hanyalah

bagaimana memuaskan tante Anne, memberinya kepuasan yang selama ini jarang ia

dapatkan dari suaminya. Rasa kasihan akan tante Anne yang telah lama merindukan

kehangatan laki-laki bercampur dengan nafsuku sendiri yang sudah menggelora. Aku

menarik celana dalamnya dengan agak kasar. Kulihat dia hanya diam saja sambil m!

emejamkan mata pasrah. Kuakui inilah pertama kalinya aku melihat wanita

telanjang secara nyata. Tapi agaknya aku tidak begitu canggung, sepertinya aku

melakukan semuanya dengan begitu alamiah. Tante Anne membuka lebar kedua pahanya

begitu celana dalamnya kulepas. Kulihat dengan jelas pepeknya dengan bulu-bulu

halus yang dicukur dengan rapi membentuk segitiga di sekitarnya. "Udah sering

beginian yah kamu Chris??", tanyanya heran juga melihat aku begitu mantap.

"Ehh... ngak kok... baru sekali Tante...", nafasku sudah memburu... kata-kata

pun sudah sulit kuucapkan dengan tenang. Kulihat nafas tante Anne juga sudah

mulai memburu, berkali-kali ia menarik nafas panjang untuk menenangkan diri.

"Jilatin dong Chris...", katanya memelas. Mulanya aku ragu-ragu juga, tapi

kudekatkan juga kepalaku ke pepeknya. Tidak ada bau tidak enak sama sekali,

tante Anne rajin menjaga kebersihan pepeknya aku kira. Kujulurkan lidahku

menjilati dari bawah menuju ke pusar. Beberapa menit aku bermain-main dengan

pepeknya. Tante Anne hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil menahan

nikmat. Kulihat ia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir sendiri

puting susunya. Aku berdiri sebentar, melepaskan semua pakaianku. Bengong dia

melihat kontolku yang 18 cm itu. Aku cuman tersenyum kepadanya, dan melanjutkan

menjilati pepeknya. Beberapa saat kemudian ia meronta dengan kuat.

"Aaahh... ohh God... aaargghhh...", bagaikan gila, dia menjepit kepalaku dengan

pahanya, lalu menekan kepalaku supaya menempel lebih kuat lagi ke pepeknya

dengan dua tangannya. Aku susah bernafas dibuatnya.

"Lagi... arghh... clitorisnya Chriss... ssshhh... yah... yah... lagi...

oooohh...", makin menggila lagi dia ketika aku mengulum clitorisnya, dan

memainkannya dengan lidahku di dalam mulut. Aku memasukkan lidahku

sedalam-dalamnya ke dalam lubang pepeknya. Bau cairan kewanitaan semakin keras

tercium. Pepeknya benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutku

dengan kuat, dan menggerakkan kepalaku naik turun di pepeknya dengan cepat dan

kasar. Lalu ia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasa cairan hangat

semakin banyak mengalir keluar dari pepeknya. Aku jilatin semuanya.

"Ohhh... God... bener2 hebat kamu Chris... lemes Tante... aahh... ngak kuat lagi

deh untuk berdiri... shitt... udah lama ngak begini...", dia terbujur lemas

setelah 1/2 jam yang melelahkan itu. Aku cuman tersenyum. Perlahan kutarik kedua

kakinya ke tepi tempat tidur, kubuka pahanya selebar-lebarnya dan kujatuhkan

kakinya ke lantai. Pepeknya sekarang terbuka lebar. Nampaknya ia masih

terbayang-bayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa yang kulakukan

sekarang padanya. Begitu ia sadar kontolku sudah menempel di bibir pepeknya.

"Ohh... ", ia cuman bisa menjerit tertahan. Lalu ia pura-pura meronta tidak mau.

Aku juga tidak tahu bagaimana cara memasukkan kontolku ke dalam pepeknya. Aku

sering lihat di film-film, dan mereka melakukannya dengan mudah. Tapi ini

sungguh berbeda. Lubangnya sangat kecil, mana mungkin bisa masuk pikirku.

Tiba-tiba kurasakan tangan tante Anne memegang kontolku dan membimbing kontolku

ke pepeknya.

"Tekan disini Chris... pelan2 yah... punya kamu gede banget sih...", pelan ia

membantuku memasukkan kontolku ke dalam pepeknya. Belum sampai seperempat bagian

yang masuk ia sudah menjerit2 kesakitan.

"Aahhhh... sakitt... oooh... pelan2 Chris... aduuh....", tangan kirinya masih

menggenggam kontolku, menahan laju masuknya agar tidak terlalu deras. Sementara

tangan kanannya meremas-remas kain sprei, kadang memukul-mukul tempat tidur. Aku

merasakan kontolku diurut-urut di dalam pepeknya. Aku berusaha untuk memasukkan

lebih dalam lagi, tapi tangan tante Anne membuat kontolku susah untuk masuk

lebih ke dalam lagi. Aku menarik tangannya dari kontolku, lalu kupegang

erat-erat pinggulnya. Kemudian kudorong kontolku masuk sedikit lagi. "Aduhhh...

sakkkitt... ooohhh... ssshhhh... lagi... lebih dalam Chriss... aaahhhh", kembali

tante Anne mengerang dan meronta. Aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa,

tak sabar lagi kupegang erat pinggulnya supaya ia berhenti meronta, lalu

kudorong sekuatnya kontolku kedalam. Kembali tante Anne menjerit dan meronta

dengan buas. Aku diam sejenak, menunggu dia supaya agak tenang. "Goyang dong

Chris...", dia sudah bisa tersenyum sekarang. Aku ! menggoyang kontolku keluar

masuk di dalam pepeknya. Tante Anne terus membimbingku dengan menggerakkan

pinggulnya seirama dengan goyanganku. Lama juga kami bertahan di posisi seperti

itu. Kulihat dia hanya mendesis, sambil memejamkan mata. Tiba-tiba kurasakan

pepeknya menjepit kontolku dengan sangat kuat. Tubuh tante Anne mulai

menggelinjang, nafasnya mulai tak karuan, dan tangannya meremas-remas

payudaranya sendiri.

"Ohhh... ooohh... Tante udah mo keluar nih... sshh... aaahh...", goyangan

pinggulnya sekarang sudah tidak beraturan. "Kamu masih lama ngak Chris??? Kita

keluar bareng aja yuk.... aahhh...", tak menjawab, aku mempercepat goyanganku.

"Aahhh... shitt... Tante keluar Chrisss... ooohhh... gile...", dia menggelinjang

dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku. Aku semakin

bersemangat menggenjot. Aku juga merasa bahwa aku bakal keluar tidak lama lagi.

"Aahhh... sshh...", kusemprotkan saja cairanku kedalam pepeknya. Lalu kucabut

kontolku, dan terduduk di lantai.

2 komentar

Unknown mengatakan...

saya menyukai postingan dari anda.. dan itu bisa memberikan pandangan orang lain untuk belajar.
obat pembesar penis
Obat Pembesar Alat Vital
vimax canada asli
Pembesar Alat Vital murah
Pembesar Alat Vital
Obat vimax
Obat penis vimax
Obat Pembesar penis vimax
Obat Pembesar penis herbal
jual Obat Pembesar penis vimax herbal
jual Obat Pembesar penis

saya mengamati bahwa postingan anda sangat menarik
Tante Cantik Memeknya Gatel Pengen Di Entot
tante cantik pengen dientot
memek tante canti
ngentot memek tante cantik

postingan pada websit anda sangat membuat terinspirasi dan memotifasi kami.
foto model porno
kumpulan foto model bugil
foto artis telanjang
vidio bokep
film dewasa
foto model xxxporn terbarua

saya mengamati bahwa postingan anda sangat menarik
foto bugil
foto bugil gadis cantik
foto bugil model
vagina tembem
telanjang bulat
merangsang
main ml
foto lagi mandi

wowbola mengatakan...

Yang mau sambil santai di rumah, main-main sambil ngumpulin uang, gabung aja ke bavetline88.com, Baru deposit udah dapet bonus, belum lagi bonus-bonus yang lain. Cobain saja, dijamin gak bakal nyesel.

Posting Komentar